Pj. Bupati Bartim Apresiasi Terselenggaranya Sosialisasi dan Pelayanan KBKR Wilayah Khusus

Asisten II Setda Bartim, Amrullah pada saat membuka sosialisasi dan pelayanan KBKR dalam rangka fasilitasi intensifikasi integrasi pelayanan KBKR di Balai Penyuluh KB Kecamatan Dusun Timur, Kamis (21/03/2024).

TAMIANG LAYANG- Pj Bupati Bartim, Indra Gunawan mengapresiasi atas terselenggaranya sosialisasi dan pelayanan KBKR dalam rangka fasilitasi intensifikasi integrasi pelayanan KBKR di wilayah khusus yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) setempat.

“Semoga melalui kegiatan ini tercipta komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta program yang telah dirancang dapat direalisasikan dengan baik,” ujar Pj Bupati Bartim, Indra Gunawan dalam sambutannya tertulisnya yang di bacakan Asisten II Setda Bartim, Amrullah pada saat membuka sosialisasi dan pelayanan KBKR dalam rangka fasilitasi intensifikasi integrasi pelayanan KBKR di Balai Penyuluh KB Kecamatan Dusun Timur, Kamis (21/03/2024).

Menurutnya, program percepatan penurunan stunting merupakan agenda pembangunan nasional yang mesti ditangani secara serius oleh semua pihak termasuk pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa di Kabupaten Barito Timur.

“Stunting tidak hanya masalah fisik yang pendek, tetapi juga masalah perkembangan otak yang dalam jangka panjang berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia,” tutur Amrullah.

Ia menjelaskan, pencapaian prevalensi stunting di Barito Timur tahun 2022 sebesar 26,9% dan mengalami penurunan 6,8 % dari tahun 2021 sebesar 33,7%. Prevalensi stunting Barito Timur menduduki urutan ke tujuh tertinggi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

“Tentunya hal ini menjadi perhatian kita bersama bahwa memerlukan kerja yang lebih keras lagi dalam penurunan stunting di Kabupaten Barito Timur,” terang Amrullah.

Ditambahkan Amrullah, tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi harus diatasi bersama secara sinergis bersama berbagai pihak dan perlu komitmen yang kuat serta implementatif dalam program PPS Kabupaten Barito Timur.

“Sehingga target prevalensi stunting Kabupaten Bartim sebesar 18,19% persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujarnya lagi.

Ia mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemkab Bartim dalam percepatan penurunan angka stunting. Penyelenggaraan pelayanan KB di wilayah khusus merupakan salah satu upaya Pemkab  Barito Timur dalam peningkatan kesertaan ber-KB dan pemenuhan hak reproduksi masyarakat di wilayah khusus, tertinggal, terpencil, perbatasan, kepulauan, wilayah transmigrasi dan miskin perkotaan melalui pendekatan akses pelayanan KB berkualitas bagi seluruh rakyat Provinsi Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Barito Timur.

Dikatakan Amrullah, dalam rangka pendekatan akses tersebut, Pemkab Barito Timur memiliki kegiatan. Antaralain penyelenggaraan pelayanan KB bergerak seperti saat ini serta tersedianya dukungan dana BOKB Penggerakan KB MKJP yang ada di Barito Timur.

Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah memberikan kerja nyata untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kabupaten Barito Timur.

“Saya berharap melalui kegiatan ini akses pelayanan KB berkualitas bagi seluruh masyarakat di Barito Timur,” harapnya.

Pj.Ketua TP PKK Kabupaten Barito Timur Ny.Melly Novita Indra Gunawan saat menyampaikan sambutan fasilitasi intensifikasi integrasi pelayanan KBKR di Balai Penyuluh KB Kecamatan Dusun Timur, Kamis (21/03/2024).

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Bartim, Melly Novita Indra Gunawan menyampaikan, bahwa program percepatan penurunan stunting merupakan agenda pembangunan nasional yang mesti ditangani secara serius oleh semua pihak termasuk pemerintah kabupaten, kecamatan, desa dan termasuk TP PKK di Kabupaten Barito Timur.

Salah satu upayanya melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim Pendamping Keluarga terdiri dari Kader KB, Kader PKK dan bidan.

Ia menjelaskan, Kader PKK berperan penting dalam pendampingan keluarga. Diantaranya adalah penyuluhan dan kunjungan ulang keluarga resiko stunting, memberikan edukasi dan motivasi keluarga resiko stunting ke faskes terdekat serta menghubungkan ke bantuan sosial. TPK memiliki sasaran calon pengantin/calon PUS, ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan baduta 0-23 bulan/24-59 bulan.

Melly Novita menghimbau kepada kader PKK Kabupaten Barito Timur yang tergabung dalam TPK supaya aktif dalam berbagai kegiatan seperti ini.

“Dan mejalankan tugas sebagai TPK dengan komitmen yang tinggi sehingga dapat membantu menyukseskan program percepatan penurunan stunting,” harapnya.(las)

 2,164 total,  6 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

three × four =