Bapenda Barito Timur Luncurkan Proyek Inovasi Pajak Mineral

TAMIANG LAYANG- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Barito Timur, melalui Kepala Badan Pendapatan Suma Wara Maharati, SE, M.Si, melaksanakan tahap implementasi proyek perubahan dalam PKN II Angkatan VI tahun 2024. Proyek ini, yang diselenggarakan oleh Bandiklat BPSDM Provinsi Jawa Barat, diberi judul “Strategi Optimalisasi Peningkatan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) untuk Peningkatan PAD melalui Sistem Pelaporan Interaktif Wajib Pajak Secara Instan” atau disingkat PIWARAAN (dalam bahasa Maanyan berarti pemberitahuan).

Inovasi PIWARAAN ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efektivitas pelaporan dan pemungutan pajak mineral bukan logam dan batuan. Sistem ini menyediakan platform online yang efisien bagi para pemangku kepentingan untuk melaporkan potensi wajib pajak MBLB secara cepat dan real-time.

Suma Wara Maharati menjelaskan bahwa manfaat sistem PIWARAAN meliputi pemanfaatan teknologi informasi, kolaborasi dan sinergi, integrasi sistem, aksesibilitas dan transparansi, serta akurasi dan akuntabilitas. Pada tahap jangka menengah, sistem ini akan diintegrasikan untuk mengoptimalkan potensi pajak lainnya serta potensi retribusi di Kabupaten Barito Timur. Hal ini akan membantu dalam pengumpulan data potensi pajak dan retribusi daerah sebagai dasar penetapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Proyek ini direncanakan akan diluncurkan pada bulan Agustus 2024, dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk media massa, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang peduli terhadap sumber potensi PAD di Kabupaten Barito Timur.

PJ. Bupati Barito Timur, Indra Gunawan dan Sekretaris Daera Panahan Moetar, bersama seluruh Kepala Perangkat Daerah, telah menunjukkan dukungan penuh terhadap proyek inovasi ini. Mereka berharap bahwa PIWARAAN akan memberikan dampak besar dalam optimalisasi peningkatan PAD, serta mendorong keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan dalam membantu Bapenda meningkatkan PAD untuk pembangunan Barito Timur menjadi “gumi jari janang kalalawah”.

Dengan adanya komitmen bersama yang ditandai dengan penandatanganan dokumen komitmen, diharapkan inovasi ini akan membawa perubahan positif dan signifikan bagi pembangunan daerah.(cak/sul)

 2,237 total,  7 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

six + 13 =