
Jakarta – Bupati Barito Timur, M Yamin, bersama Wakil Bupati Adi Mula Nakalelu menghadiri acara pembukaan pelatihan Penguatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) dan Wawasan Kebangsaan bagi para kepala desa se-Kabupaten Barito Timur yang digelar di Jakarta, Senin, 23 Juni 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 92 kepala desa dan berlangsung selama empat hari tiga malam di Pusdiklat TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari surat Bupati Barito Timur Nomor: 130/56/IV/2025 yang mewajibkan seluruh kepala desa untuk memperkokoh karakter, semangat nasionalisme, serta kemampuan memimpin pemerintahan di tingkat desa.
Acara ini juga diikuti oleh dua camat, yakni Camat Karusen Janang, Bewini, dan Camat Awang, Fernando, dengan fokus materi terkait nilai-nilai bela negara, ideologi Pancasila, dan penguatan integritas.
Wakil Bupati Barito Timur, Adi Mula Nakalelu, mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaan pelatihan ini. Ia menilai pelatihan tersebut sangat strategis dalam membekali para kepala desa dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dan kemampuan memimpin yang lebih matang.
“Ini momentum yang sangat berharga bagi para kepala desa untuk memperluas cakrawala kebangsaan dan memperkokoh semangat bela negara. Kami berharap sepulang dari pelatihan ini, para peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang diperoleh guna membangun pemerintahan desa yang lebih tangguh dan berintegritas tinggi,” katanya usai pembukaan kegiatan.
Wabup juga menjelaskan bahwa pelatihan ini membawa pesan penting bagi para kepala desa agar dapat memantapkan perannya sebagai ujung tombak pelayanan pemerintahan dan pembangunan daerah.
“Kita perlu memperkuat kerja sama dan komunikasi antarunsur pemerintahan desa, kecamatan, hingga tingkat daerah agar nilai-nilai kebangsaan dan semangat bela negara dapat tumbuh subur dan berdampak positif bagi pelayanan masyarakat,” tuturnya.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Barito Timur, Yusia S Kemeng, menjelaskan bahwa dari total 100 kepala desa yang dijadwalkan, hanya 92 yang dapat berangkat, sedangkan delapan lainnya berhalangan karena berbagai alasan pribadi maupun kesehatan.
“Ada enam yang kurang fit, satu selesai bersalin, dan satu lainnya sedang menikahkan anak,” terang Yusia. (Cak/ist).


290 total, 290 kali dibaca hari ini