Warisan Adat Istiadat Harus Tetap Dijaga, Pj Bupati Gelar Ramah Tamah dengan Damang dan Mantir Adat se Bartim

Acara ramah tamah  dengan Damang dan Mantir Adat se-Kabupaten Barito Timur, Senin (30/12/2024), di Ruang Rapat Bupati.

TAMIANG LAYANG – Penjabat (Pj) Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, menegaskan bahwa adat istiadat Dayak Maanyan merupakan warisan leluhur yang harus dijaga, dipelihara, dan dipertahankan. Hal itu ia sampaikan saat acara ramah tamah  dengan Damang dan Mantir Adat se-Kabupaten Barito Timur, Senin (30/12/2024), di Ruang Rapat Bupati.

“Adat istiadat adalah identitas dan kebanggaan kita sebagai masyarakat Dayak Maanyan. Jangan sampai hilang, kita harus menjaga dan melestarikannya untuk generasi mendatang,” ujar Indra.

Pertemuan yang dimulai pukul 07.30 WIB itu juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kajari Tamiang Layang, anggota DPRD, Asisten I Setda Bartim, kepala-kepala OPD, serta camat se-Kabupaten Barito Timur. Selain pertemuan, kegiatan dirangkaikan dengan prosesi adat Pemalasan di Kantor Bupati Barito Timur dan Bundaran Gunung Perak. Sebagai bagian dari acara adat, Pj Bupati menyerahkan dua ekor kerbau untuk keperluan ritual tersebut.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati juga membuka ruang dialog dengan para Damang dan tokoh adat. Ia mengakui masih banyak kekurangan selama masa kepemimpinannya dan mengundang kritik serta saran demi perbaikan ke depan.

“Saya mengundang Damang dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan menilai apa yang telah saya lakukan. Jika ada yang kurang baik atau tidak bermanfaat, silakan disampaikan. Saya siap dihujat, siap dicaci maki, dan siap dikritik,” tegasnya.

Indra juga menekankan bahwa ia tidak melakukan pergantian pejabat selama bertugas di Barito Timur karena menilai para kepala OPD memiliki integritas yang baik.

Sebagai penutup, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat atas dukungannya selama menjalankan tugas. “Semoga di akhir tahun ini, kita dapat mempererat silaturahmi antara pemerintah, tokoh adat, dan seluruh masyarakat,” ujar Indra.

Acara ditutup dengan prosesi adat Pemalasan yang menjadi simbol penghormatan kepada leluhur sekaligus komitmen melestarikan tradisi. Diharapkan, kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga adat istiadat agar tetap hidup di tengah modernisasi.(sul)

 1,897 total,  38 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

7 + 5 =