Perpustakaan Desa di Barito Timur Ikuti Kegiatan Transformasi Berbasis Inklusi Sosial di Bali

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Timur bersama tiga perpustakaan desa, yaitu Perpusdes Tangkum, Pangkan, dan Turan Amis, mengikuti kegiatan Pendampingan Layanan Masyarakat (PLM) dalam rangka Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial (TBIS) di Bali.

TAMIANG LAYANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Timur bersama tiga perpustakaan desa, yaitu Perpusdes Tangkum, Pangkan, dan Turan Amis, mengikuti kegiatan Pendampingan Layanan Masyarakat (PLM) dalam rangka Program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial (TBIS) di Bali. Acara yang diadakan pada 6-8 November 2024 ini merupakan agenda tahunan bagi perpustakaan-perpustakaan pilihan yang berprestasi, dihadiri oleh perwakilan dari berbagai daerah termasuk Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah-daerah yang diwakili meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangkaraya, dan Kabupaten Barito Timur.

Plt. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Timur Ernawaty, S.Pd menjelaskan Perpustakaan desa yang ikut serta dalam kegiatan ini, yaitu Tangkum, Pangkan, dan Turan Amis, terpilih berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Perpustakaan (KPI) dengan skor masing-masing 7,72, 6,0, dan 5,2. Sementara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Timur memperoleh skor 6,32. Penilaian KPI ini mencerminkan capaian perpustakaan dalam menyediakan layanan yang inklusif dan transformasional bagi masyarakat setempat.

Acara PLM tahun ini, jelas Ernawaty,  diikuti oleh lebih dari 700 perpustakaan desa, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti pembelajaran sebaya yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman serta praktik terbaik dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Selain itu, dalam kegiatan ini juga diadakan Expo Lapak Literasi, sebuah pameran literasi yang menampilkan produk-produk UMKM binaan perpustakaan dari masing-masing kabupaten, termasuk Barito Timur.

Salah satu sorotan dalam acara ini, terang Ernawaty  adalah pemberian penghargaan bagi perpustakaan-perpustakaan yang konsisten menjalankan kegiatan-kegiatan inklusif dan memberdayakan masyarakat. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi perpustakaan di Barito Timur dan daerah lainnya untuk terus mengembangkan inovasi layanan perpustakaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam mendukung sektor ekonomi kreatif.

Melalui Program TBIS, perpustakaan diharapkan dapat berperan sebagai pusat pemberdayaan dan peningkatan literasi masyarakat, bukan hanya tempat untuk membaca buku. Program ini juga mendorong perpustakaan desa agar berfungsi sebagai ruang inklusif yang dapat memberdayakan semua kalangan, termasuk UMKM, melalui penyediaan akses literasi dan keterampilan yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan PLM di Bali ini sekaligus menjadi momen penting bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Timur beserta para pengelola perpustakaan desa untuk memperkuat kolaborasi, berbagi wawasan, dan menyusun langkah-langkah baru dalam mendukung transformasi sosial berbasis inklusi di Barito Timur.(cak)

 897 total,  17 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

sixteen − 6 =