Sempat Viral, Kasus Bullying Siswi SMP di Bartim Berakhir Damai

TAMIANG LAYANG- Setelah sempat viral di media sosial, kasus bullying yang menimpa salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Barito Timur akhirnya terselesaikan. Kedua belah pihak, baik korban dan pelaku sepakat untuk berdamai.Kesepakatan kedua belah pihak didapati melalui mediasi yang dilakukan Pemkab Bartim melalui Dinas Pendidikan Barito Timur bersama aparat kepolisian dan instansi terkait lainnya, Jum’at (7/2/2015). Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Bartim tersebut dihadiri oleh Asisten I Setda Bartim Ari Panan P.Lelo, Kadis Pendidikan Bartim Sabai, Plt. Kepala DP3AKB Bartim Hotmaria, Kadis Kominfosantik Bartim Dwi Aryanto, Kasat Pol PP Bartim Ristanto, Perwakilan dari Kodim 1012/Buntok, Kasat Reskrim Polres Bartim, Kasat Intelkam Polres Bartim, Wakapolsek Dusun Timur, korban, pelaku, orang tua, pihak sekolah serta wali murid, dan tamu undangan lainnya.

Usai mediasi, Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P Lelu, menyampaikan, bahwa setelah beberapa jam dilakukan rapat, kasus bullying yang terjadi terhadap seorang siswa SMP di wilayah setempat akhirnya didapati kata sepakat dari ke dua belah pihak dan diselesaikan secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta tidak akan diperpanjang lagi. “Dan tadi juga sudah dibuat berita acara surat perjanjian perdamaian,” kata Ari Panan kepada wartawan. Ari Panan menyebut, bahwa untuk anak-anak ke dua belah itu akan tetap mendapatkan pendampingan dari psikolog DP3AKB Barito Timur. “Meskipun ini sudah selesai, namun anak-anak ini tetap kita bina kepribadiannya dan tidak kita lepas sampai mereka betul-betul dalam posisi menyelesaikan persoalan ini dengan baik,” sebutnya. Ari Panan mengingatkan kepada pihak sekolah khususnya dewan guru agar bisa menjaga anak didik masing-masing. Tak lepas dari itu, peran serta orang tua dalam menjaga anak-anaknya, karena mereka adalah yang menjadi penerus ke depan. “Kepada Diknas kita minta pengawasan ditingkatkan melalui guru, DP3KAB untuk PPAnya supaya hal-hal seperti ini ditingkatkan lagi di sekolah pengawasannya, dan Satpol PP tentunya yang berpatroli untuk mengecek kalau ada anak-anak yang pakai baju seragam kumpul maupun kegiatan tidak jelas agar dibubarkan,” jelas Ari Panan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bartim, Sabai, menyampaikan syukur karena kasus bullying terhadap seroang siswa SMP di wilayah setempat akhirnya berujung kata damai karena kedua belah pihak, baik orang tua dan siswa sepakat untuk tidak melanjutkan kasus ini ke tingkat lebih lanjut. “Berkat kerjasama semua pihak, baik Pemda, TNI, kepolisian, dan stakeholder lainnya, melalui mediasi yang baik akhirnya kasus ini berakhir damai,” ujar Sabai. Sabai berharap, kepada insan media yang menjadi salah satu sumber berita kiranya dapat menyampaikan hasil daripada mediasi ini, sehingga tidak ada opini yang liar dimasyarakat. Sabai juga mengatakan, bahwa selama ini, pihaknya juga telah melaksanakan sosialisasi, bahkan setiap ada kegiatan bersama kepsek dan guru selalu menyampaikan terkait tindakan pencegahan dan penanganan tindak kekerasan di satuan pendidikan. “Selain itu, juga pada saat kami melakukan kunjungan ke sekolah menyampaikan hal ini kepada para siswa,” kata Sabai. Sabai menegaskan, bahwa ke depan tentu ini menjadi perhatian lebih pihaknya agar mensosialisasikan ke satuan pendidikan supaya bullying tidak terjadi lagi di Barito Timur. “Kami ingin zero Bullying di Barito Timur ini,” demikian Sabai. (cak/las)

 508 total,  508 kali dibaca hari ini

Warta Terkait

Leave a Comment

7 + fifteen =