TAMIANG LAYANG-Dengan semangat pagi yang tak pernah padam dan langkah mantap yang mengarungi jalan berbatu, Parhinto, Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kabupaten Barito Timur dan kawan-kawan (dkk), memulai misinya. Berangkat pagi, pulang tengah malam, ia membawa harapan bagi masyarakat terpencil di balik program Pelayanan Adminduk Masuk Rumah Rakyat (PELAMARR), inovasi yang mendekatkan layanan kependudukan bagi mereka yang jauh dari jangkauan.
Di setiap rumah, di setiap senyum, ia temukan kisah-kisah tentang dokumen yang belum dimiliki. Di desa-desa yang tersembunyi di sudut Barito Timur, jarak ke kantor Disdukcapil menjadi rintangan, terlebih lagi infrastruktur yang tak memadai dan sinyal yang hilang timbul. Di sini, ia saksikan sendiri warga yang masih bertahan tanpa KTP Elektronik, tanpa Kartu Identitas Anak, tanpa akta kelahiran yang sah.
“Ini bukan sekadar dokumen, ini tentang hak. Tanpa dokumen ini, masyarakat kita tak bisa menyentuh berbagai layanan publik, dari bantuan kesehatan hingga program kesejahteraan. Lansia, penyandang disabilitas, mereka yang berada dalam kemiskinan ekstrem – semua berhak dibantu,” tutur Parhinto dengan mata yang menatap jauh, membayangkan desa-desa yang sudah ia sambangi.
Namun, perjuangannya bukan tanpa duka. Di balik senyum dan dedikasi, ada jalan terjal yang harus dilalui. Tak ada mobil operasional yang siap mengantar ke setiap sudut desa. Anggaran yang minim membuat pemilihan desa prioritas menjadi pilihan sulit, sementara sarana prasarana yang seadanya memaksanya bertahan. Sinyal internet yang tak merata pun kerap kali menghalangi pelayanan, memisahkan akses data dari pusat dan membuat langkah semakin tertatih.
Walau berat, Parhinto dkk tak pernah letih. Setiap perjalanan adalah cerita yang mengukuhkan tekadnya. Setiap wajah yang tersenyum menerima dokumen resmi adalah kemenangan kecil yang ia simpan di dalam hati.
Dan di akhir setiap hari, meski lelah menghampiri, ia tahu bahwa PELAMARR bukan sekadar pelayanan. Ini adalah perjalanan menuju masa depan yang lebih setara, di mana setiap penduduk Barito Timur memiliki identitas, akses, dan hak yang sama di tanah yang mereka cintai.(cak)
1,779 total, 3 kali dibaca hari ini