
TAMIANG LAYANG — Pemerintah Kabupaten Barito Timur bergerak cepat merespons kelangkaan dan melonjaknya harga BBM jenis Pertamax yang terjadi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Berdasarkan hasil peninjauan lapangan Tim Gabungan pada 17 Desember 2025, harga Pertamax di sejumlah pelosok desa dilaporkan mencapai Rp30.000 per liter dan meresahkan masyarakat.Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Barito Timur M. Yamin secara resmi mengirimkan surat kepada PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Manager Banjarmasin untuk meminta penambahan kuota Pertamax di wilayah Barito Timur. Permintaan itu juga menekankan pentingnya ketepatan waktu pengiriman agar kelangkaan dan lonjakan harga dapat segera diatasi.Dalam surat bernomor 500/193/EKSDA tertanggal 19 Desember 2025 itu, Bupati mengusulkan penambahan kuota Pertamax khusus untuk dua SPBU, yakni SPBU Longkang dan SPBU Ampah. Kedua SPBU tersebut dinilai strategis dalam menopang distribusi BBM ke wilayah pedesaan yang selama ini paling terdampak kelangkaan.Bupati Barito Timur menegaskan, langkah ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga BBM, terutama pada momentum hari besar keagamaan dan pergantian tahun yang biasanya diikuti peningkatan kebutuhan masyarakat.Pemkab Barito Timur berharap, dengan penambahan kuota dan pengaturan distribusi yang tepat, pasokan Pertamax dapat kembali normal sehingga masyarakat tidak lagi terbebani harga tinggi, serta aktivitas ekonomi dan mobilitas warga dapat berjalan lancar. Orang Nomor satu di Bartim ini juga meminta agar pengecer jangan menetapkan harga tinggi dan berharap masyarakat Barito Timur juga memahami situasi menjelang penghujung tahun ini. (cak).
![]()
